Socotra, Pulau Unik yang Dijuluki Pulau Alien

Socotra, Pulau Unik yang Dijuluki Pulau Alien

Hehoh.com, Jakarta - Socotra atau soqotra adalah pulau terbesar dari empat pulau di kepulauan Socotra. Pulau ini terletak di antara Selat Guardafui dan Laut Arab, dan secara resmi merupakan bagian dari Yaman. Meskipun secara politis merupakan bagian dari Yaman (bagian dari Jazirah Arab dan dengan demikian Asia Barat), Socotra dan seluruh kepulauannya secara geografis merupakan bagian dari Afrika. 

Pulau ini berukuran panjang 132 kilometer (82 mil) dan lebar 49,7 kilometer (30,9 mil). Pulau ini terisolasi dan merupakan rumah bagi sejumlah besar spesies endemik. Hingga sepertiga dari kehidupan tanamannya adalah endemik. Karena keunikannya ini, Pulau Socotra dijuluki sebagai pulau alien. Pada tahun 2008 Socotra diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.

Socotra dianggap sebagai permata keanekaragaman hayati di Laut Arab. Sekitar tahun 1990-an, tim ahli biologi Perserikatan Bangsa-Bangsa melakukan survei flora dan fauna di pulai ini. Mereka menemukan setidaknya 700 spesies endemik yang tidak ditemukan di tempat lain di bumi. Salah satu tanaman Socotra yang paling mencolok adalah pohon darah naga (Dracaena cinnabari), yaitu pohon berbentuk payung yang tampak aneh. Pada zaman dahulu, getah merah pada pohon ini dianggap sebagai darah naga dan dicari sebagai pewarna. Hingga saat ini, getah merah ini digunakan sebagai cat dan pernis.

Baca Yuk!
Fakta Menarik Laut Kaspia, Danau Terbesar di Dunia
Destinasi Wisata Alam dan Budaya di Pulau Samosir

Selain itu, terdapat berbagai gaharu endemik Socotra yang pada zaman dahulu digunakan sebagai obat dan kosmetik. Tanaman endemik lainnya yang terdapat di pulau Socotra termasuk pohon sukulen raksasa Dorstenia gigas; pohon mentimun, Dendrosicyos socotranus; buah delima Socotran yang langka (Punica protopunica), Aloe perryi, dan Boswellia socotrana. Pulau yang menjadi lokasi syuting film Alice in Wonderland ini diyakini sebagai salah satu bagian dari benua super Gondwana, benua super yang pernah ada selama era Neoproterozoikum hingga periode Jurasik. Namun, pulau tersebut bergeser memisahkan diri menjadi pulau mandiri sejak 20 juta tahun yang lalu.

Tak hanya terkenal dengan keanekararagaman floranya, pulau yang disebut-sebut terisolasi selama 20 juta tahun ini juga memiliki kekayaan fauna. Pulau Socotra menjadi habitat bagi beberapa jenis burung endemik, kupu-kupu berkaki sikat, serta reptil, yang menjadi fauna vertebrata Socotran paling relevan dengan 31 spesies. Seperti banyak sistem pulau yang terisolasi, kelelawar menjadi satu-satunya mamalia asli pulau Socotra.

Jika ingin berkunjung ke pulau ini, kamu bisa melakukan penerbangan dari Yaman ke Socotra. Pulau ini memiliki bandara sejak tahun 1999. Sebelum bandara Socotra dibangun, pulau ini hanya bisa dicapai dengan kapal kargo. Waktu yang ideal untuk mengunjungi pulau Socotra adalah dari Oktober hingga April. Bulan-bulan yang tersisa biasanya memiliki curah hujan monsun yang lebat, sehingga sulit untuk bertahan dari cuaca bagi wisatawan. Selain itu, penerbangan juga biasanya dibatalkan. Meski menjadi tempat tujuan wisata yang banyak diminati, pulau Socotra tidak memiliki hotel yang mapan. Di sana hanya ada beberapa wisma bagi para wisatawan untuk menginap selama kunjungan singkat mereka.