Siswi Asal Yogyakarta Ini Ditolak SNBP 2023 Tapi Diterima Dua Universitas Ternama Dunia

Siswi Asal Yogyakarta Ini Ditolak SNBP 2023 Tapi Diterima Dua Universitas Ternama Dunia

Heboh.com Jakarta - Kisah seorang gadis yang diterima di dua kampus luar negeri setelah tak lolos di universitas dalam negeri viral di media sosial.

Gadis itu bernama Anindya Zahra Nugrahningrum. Ia merupakan gadis asal Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga!
Timnas Indonesia U-20 Resmi Dibubarkan
Bikin Haru! Bocah Cilik Payungi Ibunya Yang Shalat Tarawih

Kisahnya justru menjadi perhatian publik pasca-pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023 keluar. Video Anindya tentang pengalamannya ditolak SNBP 2023 menjadi viral.

Sebab, ketika tak lolos SNBP 2023, Anindya justru diterima kuliah di dua kampus Australia. Anindya Zahra Nugrahningrum adalah siswi SMA Kesatuan Bangsa, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Video yang diunggah dalam akun TikTok-nya @/anindyazn hingga kini telah ditonton sebanyak 11,8 juta kali.

Sebelumnya dia memilih Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan Universitas Gadjah Mada (UGM) saat SNBP 2023, tetapi tidak lolos.

Anindya Zahra Nugrahningrum akhirnya menentukan pilihannya untuk melanjutkan studi di Monash University. Pengalaman Anindya Zahra Nugrahningrum itu menuai perbincangan dan banyak yang akhirnya terinspirasi.

Namun, ia mengaku tak berharap banyak untuk diterima di dua kampus tersebut, karena persaingannya cukup ketat.

"Sebenarnya saya tidak berharap banyak untuk SNBP, karena memang jalur itu sebenarnya sangat susah untuk dicoba dan bisa dibilang ya untung-untungan aja di SNBP," kata Anindya, Sabtu (1/4/2023).

Tetapi, ternyata setelah firasatnya benar dan ditolak oleh kampus tanah air, Anindya justru diterima di tempat yang tak terduga. Dua kampus tersebut adalah Monash University dengan jurusan farmasi dan University Of Western Australia di jurusan komunikasi. Anindya pun telah menentukan pilihannya untuk melanjutkan studi di Monash University.

"Rencananya mau di Monash University, karena memang jurusan Pharmaceutical Science nomor satu di dunia," jelas perempuan asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah ini.