Sejarah Hari Raya Idul Fitri

Sejarah Hari Raya Idul Fitri
Idul Fitri

Heboh.com, Jakarta - Hari Raya Idul Fitri merupakan salah satu momen istimewa bagi umat muslim di seluruh dunia karena hari tersebut disimbolkan sebagai hari kemenangan setelah melalui ibadah puasa sebulan lamanya. Namun, tahukah kamu sejarah dan asal muasal lahirnya Hari Raya Idul Fitri ini?

Ternyata jauh sebelum ajaran Islam diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., sebenarnya ada dua hari raya yang dimiliki masyarakat Jahiliyah, yakni Nairuz dan Mahrajan yang berasal dari zaman Persia Kuno.

Kedua hari raya tersebut dilakukan oleh masyarakat Jahiliyah dengan berpesta pora, menari-nari, bernyanyi, dan menyantap hidangan lezat serta minuman yang memabukkan. Lalu turunlah firman dari Allah swt.

Baca Yuk!
Skincare Yang Bisa Membuat Wajah Glowing
Tips Manicure dan Cara Merawat Kuku

Kewajiban menunaikan ibadah puasa dimulai pada tahun 2 Hijriyah. Pada tahun itu juga, di tanggal 17 Ramadhan, kaum muslimin memenangkan Perang Badar yang melawan 1.000 tentara kaum kafir Quraisy. Karena kemenangan tersebut, umat muslim yang awalnya menjadi cemoohan banyak orang kembali kepercayaan diri dan kehormatan dari berbagai kalangan. 

Lalu turunlah firman dari Allah swt. yang mengganti perayaan Nairuz dan Mahrajan menjadi hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Hari raya Idul Fitri pun disimbolkan sebagai kemenangan umat muslim setelah menahan lapar, haus, dan hawa nafsu selama sebulan serta menjadi perayaan karena memenangkan Perang Badar.

Dari sinilah muncul ucapan "Minal Aidzin Walfaidzin" yang diambil dari ucapan "Allahummaj'alna minal 'aidzin walfaizin" yang artinya: Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang kembali (dari Perang Badar) dan mendapatkan kemenangan.