Pony, Orang Utan Korban Prostitusi Kini Masih di Rehabilitasi

Pony, Orang Utan Korban Prostitusi Kini Masih di Rehabilitasi

Heboh.com Jakarta - Orangutan bernama Pony pernah menjadi korban prostitusi di Kalimantan Tengah (Kalteng). Meskipun hewan, rupanya banyak orang yang datang ke tempat Pony untuk menyekap dan melakukan tindakan keji padanya.

Pony dikabarkan sempat ditangkap oleh manusia dan dijadikan pelacur di Desa Karen Pangi, Kalteng. Pelaku yang mempekerjakan Pony memasang tarif sekitar Rp38.863 untuk berhubungan seksual dengan orangutan tersebut.

Baca Juga! 
Resmi! Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dinamai ‘WHOOSH', Menhub: Lebih Keren dari Shinkansen
Habiskan Ratusan Juta, Bentuk Patung Soekarno di Banyuasin Tuai Cibiran Warganet

Tak hanya itu, Pony juga dipakaikan perhiasan, rias wajah, dan parfum. Dia bahkan diajari melakukan tindakan seks sesuai permintaan pelanggannya.

Tindakan yang dilakukan para manusia tersebut akhirnya menimbulkan luka fisik dan trauma dalam diri Pony. Akibat terburuknya, ia kesulitan kembali hidup di habitat aslinya di alam liar.

Pony baru ditemukan tim Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pada 2003 dalam keadaan mengenaskan. Butuh 35 perwira militer bersenjata untuk menyelamatkannya.

Meski begitu, orang-orang yang memanfaatkan Pony dalam bisnis prostitusi sempat melakukan penolakan karena menganggapnya sebagai sumber uang. Tim rehabilitasi pun berusaha mencegah protes dan balas dendam dari penduduk desa tempat tinggal Pony. Karena itu, orang yang mempekerjakan Pony sempat diizinkan mengunjunginya setiap bulan.

Setelah diselamatkan, Pony menjalani rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng, Kalteng bersama Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF). Dikutip dari situs resminya, Pony kemudian ditempatkan di Sekolah Hutan saat berusia 7 tahun. Di sana, ia menjalani rehabilitasi dan bimbingan yang dibutuhkan untuk kembali dilepasliarkan ke habitatnya.

Kini, sudah dua puluh tahun sejak Pony diselamatkan dari orang yang mengeksploitasinya. Pony juga kembali menetap di pusat rehabilitasi selama sembilan tahun sejak berusaha dilepasliarkan. Informasi terbaru pun menunjukkan, Pony masih berada di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng, Kalteng.

"Pony menjalani hidup sehat di dalam salah satu kompleks individu kami dalam beberapa tahun belakangan," ujar perwakilan BOS Foundation.

Meskipun demikian, Pony tidak mungkin ditempatkan di kompleks rehabilitasi jenis lain, seperti di pulau pra-pelepasliaran. Sebab, ia belum mampu hidup seperti orangutan biasa.

"Kami berharap dia mungkin bisa mendapatkan kesempatan untuk tinggal di pulau suaka suatu hari nanti, dan namanya sudah ada di dalam tapi dia sudah ada di daftar tunggu," kata BOS Foundation.