Puluhan Warga Gunungkidul Positif Antraks Karena Makan Sapi yang Sudah Dikubur

Puluhan Warga Gunungkidul Positif Antraks Karena Makan Sapi yang Sudah Dikubur

Heboh.com Jakarta - Baru-baru ini penyakit antraks menyerang salah satu wilayah Indonesia. Penyakit ini menyebar dengan cepat dan menjangkit 87 warga Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta lantaran memakan daging sapi mati yang sudah dikubur karena sakit.

Tiga warga di antaranya meninggal dunia. Satu orang yang meninggal hasil uji laboratorium dinyatakan positif antraks. Sedangkan dua lainnya belum ada hasil laboratorium. Mereka berasal dari Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo Kapanewon Semanu Gunungkidul.

Baca Yuk!

Maulana Fatahillah, Siswa SMAN 3 Semarang Diterima di 21 Universitas Ternama Luar Negeri
Diremehkan Pemerintah, Aryanto Penemu Alat Penghemat BBM Diajak Kerjasama oleh Ferrari hingga Ducati

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Wibawanti Wulandari mengatakan, terungkap fakta baru jika warga menggali bangkai sapi yang telah mati dan dikubur Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Sapi mati itu dikubur karena dikhawatirkan terkena antraks. Namun oleh warga, kuburan bangkai sapi mati Kembali digali, lalu disembelih dan daingingnya dibagi-bagikan. "Daging itu dikonsumsi warga," ungkap Wibawanti, Kamis (6/7).

Dia menambahkan awal Juni lalu, pihaknya mendapat laporan adanya tiga ternak sapi yang dikabarkan sakit dan mati. Pihaknya lalu mengambil sampel darah dan mengirimnya ke BBVET.

Namun, tanpa sepengetahuan dinas Peternakan, warga setempat ternyata menggali lagi kuburan hewan sapi tersebut. Sapi yang telah dikubur tersebut kemudian disembelih dan dagingnya dibagi-bagikan.

Tercatat ada 12 ekor hewan ternak di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, Gunungkidul positif antraks masing-masing 6 ekor sapi dan 6 ekor kambing.

Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto mengatakan Setelah mengonsumsi, tiga orang meninggal dunia. Namun diagnosis dari RSUP dr. Sardjito hanya satu orang yang meninggal dunia akibat positif antraks.