Mengenal Dua Jenis Love Language Terbaru, Shared Experience dan Emotional Security

Mengenal Dua Jenis Love Language Terbaru, Shared Experience dan Emotional Security

Heboh.com Jakarta  -  Bahasa Cinta atau Love Language menggambarkan sikap dan perilaku seseorang untuk memberi dan menerima cinta dari orang lain. Tidak terbatas pada pasangan, Love Language dapat digunakan untuk mengekspresikan rasa cinta kepada keluarga, sahabat, kerabat, hingga menjadi salah satu cara mengapresiasi kinerja seseorang.

Selama ini love language terdapat 5 jenis yaitu Words of Affirmation, Quality Time, Phsycal Touch, Act of Service dan Receiving Gifts. Tetapi belakangan ini ada muncul dua love language baru yang bisa kamu gunakan untuk menunjukkan rasa cinta pada pasangan.

Baca lainnya!
Pacar Mario Dandy yang Diduga Jadi Pemicu Pengeroyokan David Ternyata Masih Pelajar
Studi: Pria Menghabiskan 7 Jam dalam Setahun untuk Diam di Kamar Mandi Demi Ketenangan

Melansir dari laman purewow, ada dua love language baru yang bisa kamu gunakan untuk melengkapi lima bahasa cinta sebelumnya yaitu shared experience dan emotional security yang diungkapkan lewat sebuah laporan tren kencan.

Bersama bantuan tiga pakar hubungan yaitu Laurel House (pelatih kencan dan hubungan selebritas), Dr. Tara (professor di California State University, Fullerton), dan Shan Boodram (pakar seks dan hubungan Bumble serta seksolog bersertifikat) dua love language baru telah terungkap.

Love language terbaru yang pertama adalah Shared Experiences (Berbagi Pengalaman Bareng). Dimana seseorang suka untuk menandai waktu ketika menghabiskan momen bersama pasangan. Seperti 38 persen peserta dalam sebuah survei, love language ini mencakup orang-orang yang meletakkan berbagai pengalaman bareng pada urutan teratas dalam daftar yang dicintai.

Bahasa cinta terbaru yang kedua adalah Emotional Security (Keamanan Emosional). Ketika seseorang suka mengungkapkan apa yang ada di dalam isi hatinya dalam sebuah obrolan, kemungkinan love language yang dimiliki adalah emotional security.

Karena pengekspresian rasa cinta berakar pada percakapan. Hal ini juga dilaporkan oleh House, bahwa emotional security terjadi ketika seseorang merasa dilihat, aman, terjamin, dan diterima sebagai dirinya yang otentik.