Fenomena Suhu Dingin di Bandung hingga Capai 15 Derajat Celcius, Ini Penyebabnya

Fenomena Suhu Dingin di Bandung hingga Capai 15 Derajat Celcius, Ini Penyebabnya

Heboh.com Jakarta - Berbanding terbalik dengan suhu di Ibu Kota Jakarta, suhu di Bandung dalam beberapa hari terakhir terasa dingin. Kondisi suhu yang dingin tersebut terjadi karena saat ini memasuki puncak musim kemarau.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Kota Bandung Teguh Rahayu mengatakan suhu dingin yang terjadi di Bandung akhir-akhir ini merupakan fenomena alami.

Baca Juga!
Tuai Pro Kontra, Pemilik Minta Maaf Karena Gelar Pernikahan Anjing Menggunakan Adat Jawa
Resmi! MA Larang Semua Pengadilan Izinkan Pernikahan Beda Agama


Menurut BMKG, suhu di Bandung terendah mencapai 17 derajat celsius pada tanggal 18 Juli 2023. Kemudian, mencapai 20 derajat celsius pada tanggal 16 Juli 2023. Sementara itu, di Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB), suhu terendah sempat mencapai 15,4 derajat celsius.

Teguh Rahayu menyampaikan, suhu dingin memang cenderung dirasakan pada saat musim kemarau, terutama pada saat malam hari. Ketika di siang hari, terik sinar matahari maksimal karena tidak ada tutupan awan. Akhirnya permukaan bumi menerima radiasi maksimal.

Sedangkan pada malam hari, bumi akan melepaskan energi karena tidak ada awan. Oleh sebab itu, pada malam hari hingga dini hari, radiasi yang disimpan di permukaan bumi akan secara maksimal dilepaskan.

"Di malam hari, bumi akan melepaskan energi. Karena tidak ada awan, maka di malam hari hingga dini hari, radiasi yang disimpan di permukaan bumi akan secara maksimal dilepaskan. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan permukaan bumi mendingin dengan cepat karena kehilangan energi secara maksimal. Dampaknya adalah suhu minimum atau udara dingin yang ekstrem di malam hingga dini hari," jelasnya.

Faktor lainnya adalah karena adanya musim dingin di wilayah Australia. Teguh menyampaikan bahwa terdapat pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia yang menyebabkan pergerakan masa udara dingin menuju Indonesia, atau lebih dikenal dengan angin monsun Australia.

"Angin ini juga merupakan penyebab utama terjadinya musim Kemarau di Indonesia. Angin monsun Australia ini membawa suhu dingin yang berada di wilayah Australia ke wilayah Indonesia yang berada di wilayah BBS (Belahan Bumi Selatan)," terangnya