Alami Resesi Seks, Pemerintah Jepang Undang Ratusan Jomblo untuk Dijodohkan

Alami Resesi Seks, Pemerintah Jepang Undang Ratusan Jomblo untuk Dijodohkan

Heboh.com Jakarta - Jepang kembali mencetak rekor kelahiran bayi terendah di 2022, kurang dari 800 ribu, dan terjadi fenomena resesi seks.

Berdasarkan survey pada tahun 2018, sekitar 80% orang sebetulnya ingin menikah pada suatu saat nanti. Namun, sekitar 40% di antaranya tetap single karena mereka sulit untuk menemukan jodoh dalam hidupnya.

Baca lainnya!
Parah! Jalan Macet hingga 22 Jam di Jambi, Ikan Mati hingga Pasien Meninggal Dunia
Tiga Pelajar di Makassar Diduga Tewas Akibat Dianiaya dan Dipaksa Minum Alkohol 96%

Mencoba untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah pun mencoba berbagai upaya agar populasi terjaga, salah satunya dengan menyelenggarakan acara perjodohan bagi para jomblo.

Melansir dari Mainichi (4/3),nantinya sekitar 400 lajang akan berkumpul di kota Nagakute, Jepang Tengah yang bersebelahan dengan Nagoya, pada musim gugur tahun ini untuk menghadiri salah satu acara perjodohan. Acara ini bukan sekadar menjodohkan para warganya untuk berpacaran, melainkan berorientasi pada pernikahan.

Pemerintah prefektur Aichi akan jadi pihak penyelenggara acara ini. Acara ini pun gratis dan akan diselenggarakan pada bulan Oktober 2023 di Nagakute’s Expo 2005 Aichi Commemorative Park. Para jomblo yang layak jadi peserta harus berusia 20-30 tahunan dan bekerja, tinggal, atau belajar di Aichi.

Pada awalnya, mereka yang hadir akan disuguhi video pembelajaran yang menayangkan misalnya bagaimana berbincang yang baik dengan lawan jenis. Kemudian mereka juga dipisahkan dengan grup kecil dan diharapkan bisa menemukan jodoh idaman.

Untuk acara tersebut, pemerintah Aichi telah menyiapkan anggaran sekitar Rp800 juta.

"Dengan penurunan angka kelahiran, kami ingin membantu agar orang-orang memikirkan tentang pernikahan," jelas pemerintah Aichi.