Agar Tak Terkena HIV/AIDS, Wagub Jabar Usul Para Suami Poligami

Agar Tak Terkena HIV/AIDS, Wagub Jabar Usul Para Suami Poligami

Heboh.com Jakarta - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengusulkan agar para suami diizinkan poligami untuk menekan angka penderita HIV/AIDS di kalangan ibu rumah tangga. Uu juga meminta para pria yang sudah menikah tak lagi "jajan sembarangan" yang berpotensi menularkan HIV/ AIDS kepada para istri dan anak-anaknya.

"Dari pada seolah-olah dia (suami) tidak suka begitu, tapi akhirnya kena (HIV/AIDS) ke istrinya sendiri, toh agama juga memberikan lampu hijau asal siap adil kenapa tidak? Makanya daripada ibu kena (HIV/ AIDS) sementara ketahuan suami seperti itu mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami," kata Uu dalam keterangan tertulis dilansir dari CNN Indonesia.

Baca Juga!

Sandiaga Uno Minta Masyarakat Kurangi Nonton Drakor: Perbanyak Dengar Koplo
Pemerintah Beri Subsidi Sebesar Rp 600 Ribu untuk Pekerja dengan Gaji di Bawah Rp 3,5 Juta

Menurutnya, sosok suami harus mampu berkomunikasi dengan para istrinya kalau memang merasa punya kemampuan untuk berpoligami. Ia mengaku siap memfasilitasi masyarakat yang ingin menikah lagi demi mencegah penyebaran HIV/AIDS.

"Kalau perlu masyarakat ingin nikah tidak ada biaya, kenapa tidak? Saya akan konsultasi dengan Pak Gubernur untuk ada program (nikah massal) itu, kita kan pemerintah harus respons terhadap keinginan masyarakat, kalau perlu Pemprov mengadakan nikah massal bagi yang tidak punya biaya," ucapnya.

Salah satu pemicu penyebaran penyakit HIV/AIDS adalah suami yang melakukan hubungan seks tidak menggunakan pengaman dengan pekerja seks. Selain itu sebanyak 6,9 persen atau 414 kasus adalah mahasiswa.

"Sekarang kan sedang viral di Bandung ternyata ibu-ibu banyak yang kena HIV/ AIDS. Kedua, anak- anak muda banyak juga yang kena," ujar Uu.

Uu menegaskan bahwa dalam agama Islam, perzinahan sangat dilarang. Maka pernikahan menjadi solusi untuk mencegah seseorang melakukan perbuatan zina. Menurut Uu, pendidikan terkait seks juga harus lebih serius diberikan kepada generasi muda agar terhindar dari perbuatan terlarang itu.