Warga Tidur di Emperan Karena Tak Mampu Bayar Kos

Warga Tidur di Emperan Karena Tak Mampu Bayar Kos
ilustrasi gelandangan

Heboh.com, Jakarta - Bukan hanya kesehatan saja yang terancam saat pandemi Covid-19 ini, Perekonomian pun merosot membuat masyarakat terancam jatuh dalam kemisikanan.

Beberapa warga Jakarta yang terpukul ekonominya kini terpaksa tingga di kaki lima karena tak mampu membayar kos atau rumah kontrakan. Salah satu lokasi tempat warga kurang mampu untuk istirahat saat malam ada di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pada Kamis (23/4/2020) Malam nampak ada beberapa orang dermawan yang berkaos merah, membagi-bagikan makanan secara gratis kepada warga yang tengah dilanda cobaan hidup tersebut.

salah satu warga bernama Fahmi mengaku sebelum ada wabah virus Corona, dirinya sempat bekerja di salah satu toko di pusat perbelanjaan Blok M. Namun setelah seminggu Corona menjangkiti warga Indonesia, toko yang mempekerjakannya pun tutup.

"Karena tutup bingung uang sudah pada habis, mau makan dimana, tinggal dimana. Terus ketemu sama temen-temen disini tidur bareng," ujarnya dengan wajah murung.

Lebih lanjut dijelaskan Fahmi, meski tak punya uang lagi, dirinya masih bisa makan. Karena selama ini ada saja dermawan datang untuk membagikan sembako.

Baca Juga: 
Setelah Belva Devara, Andi Taufan juga Mundur Dari Stafus Presiden
Fakta Tentang Aturan Larangan Mudik yang Ditetapkan Jokowi

"Nyari makan di jalan, kalau ada yang bagi sembako kita kejar," pungkas Fahmi.

Warga lain yang bernama Reza mengaku, selama hampir satu bulan ini, setiap malam tiba dia terpaksa tidur di trotoar. Pasalnya dia sudah tak bisa berdagang lagi. Sebab dagangannya yang sepi pembeli, buntut dari pemberlakuan PSBB oleh PemProv Jakarta.

"Dulu dagang gerobak gitu. Karena corona ini, pengunjung kurang, peraturan dari pemerintah (PSBB) juga toko yang udah buka disuruh tutup, kita mau ga mau juga ikut libur," katanya seperti dikutip dalam video tersebut, Kamis (23/4/2020).

Namun demikian, tambahnya, meski keadaan tengah sulit akibat corona, kebutuhan tetap harus terpenuhi. Akibatnya, karena tak punya uang lagi, dirinya pun terpaksa mengungsi ke emperan toko dan trotoar.

"Kita namanya kosan ga tahu-menahu. Namanya perut juga ga tahu-menahu. Mau corona mau ga, perut harus makan, tempat tinggal harus dibayar. Dan keadaan itu ya kita ga bisa, (uang) udah habis. Mau ga mau tidur di jalan, cari makan juga di jalan. Sudah satu bulan," jelas Reza.