Viral! Misteri Horor di Hotel Niagara Malang

Viral! Misteri Horor di Hotel Niagara Malang
Misteri Hotel Niagara Malang (foto:surya.co.id)

Heboh.com, Jakarta - Menjelang malam Jumat, ada konten viral di TikTok yang bertema horor, yakni kisah sepasang kekasih yang ketakutan saat bermalam di Hotel Niagara, Malang, Jawa Timur.
Dari video unggahannya di TikTok, sang pengguna yang bernama akun @fmpeg berbagi pengalamannya saat bermalam di hotel kuno yang bertarif Rp120 ribu per malam itu.

Dalam video pertama yang diunggah pada Rabu (24/3), perempuan itu merekam suasana kamar yang ditempatinya di Hotel Niagara. Ia bersama pacarnya bermalam di hotel murah itu dalam rangka beristirahat sebelum perjalanannya ke Gunung Bromo. Karena akan berangkat pada dini hari, ia berpikir kalau menginap di hotel murah untuk memejamkan mata satu atau dua jam bisa jadi pilihannya.

"Kita ditempatkan di lantai tiga, paling atas, paling pojok, karena staf hotelnya bilang semua kamar penuh, padahal saat kami lihat suasana dalam hotelnya sepi, parkirannya juga sepi," kata @fmpeg yang telah mengizinkan

"Di luar hanya ada satu satpam, di dalam hanya ada satu karyawan. Masa hotel sebesar itu, dan katanya penuh, pegawainya cuma dua?" lanjutnya.

Nonton Yuk!
Astral Project! Makhluk Bermuka Tak Beraturan. Energinya Sangat Kuat!
Ternyata Begini Sikap Asli Jin! Komisi Podcast Anak Indigo 

Video berseri yang diunggah memperlihatkan interior kamar dan bangunan hotel yang kuno namun tetap terjaga kebersihannya. Yang semakin membuat merinding ketika @fmpeg memperlihatkan video saat pintu kamar seperti diketuk dari luar, namun tak ada orang di luar. Kebetulan pacarnya yang membuka pintu, namun sekilas hanya terlihat bayangan hitam di luar.

Tak lebih dari satu jam berada di hotel itu, pasangan tersebut langsung membereskan barang bawaannya dan berniat pindah hotel. Saat turun tangga menuju ke lobi hotel, @fmpeg masih memperlihatkan sudut-sudut bangunan hotel yang menurutnya aneh.

"Kami ditempatkan di lantai tiga karena katanya lantai satu dan dua penuh, tapi ini sepi aja. Sebagai bangunan kuno, catnya masih terjaga, bahkan ga ada debu sama sekali," kata @fmpeg.

"Tapi semua jendela kayak dipaku biar ga bisa dibuka. Di kamar kami juga ada pintu sambungan ke kamar lain, terlihat dipaku, tapi bagian bawahnya kayak bekas berusaha dibuka paksa," lanjutnya.

Usai pindah ke hotel baru, @fmpeg baru bisa lebih tenang menjelaskan pengalamannya dalam video.

"Sudah pindah ke hotel, meski lebih mahal sedikit tapi lebih modern dan nyaman. Saya ga disponsori, ini murni pengalaman," ujarnya.

Mengenai pemilihan hotel, ia menjawab pertanyan netizen bahwa Hotel Niagara merupakan hotel murah dengan rating dan ulasan bagus di internet serta aplikasi pemesanan akomodasi dan transportasi. Oleh karena itu ia tak berpikir dua kali saat memesannya.

"Sebenarnya hotelnya bagus, arsitekturnya vintage gitu, kalau pacar saya ga ngerasa ketakutan mungkin saya nekat aja bermalam di situ. Ini situasinya kami berdua merasa takut, jadi langsung pindah hotel," lanjutnya.

Sebelumnya memang ada banyak kabar burung soal Hotel Niagara, tapi tak banyak catatan resmi untuk berbicara mengenai sejarahnya. Hotel Niagara berada di Lawang, Kabupaten Malang. Bangunan lima lantai ini dibangun oleh pengusaha lokal Liem Sian Joe dan dirancang oleh arsitek asal Brasil, Fritz Joseph Pinedo pada sekitar 1900-an. Setelah dikerjakan selama 15 tahun, bangunan ini lalu dijadikan rumah peristirahatan keluarga demi menikmati panorama Lawang yang sejuk dan asri.

Menjulang setinggi 35 meter, bangunan ini langsung mendapat sebutan sebagai gedung tertinggi di Indonesia dan Asia pada masa itu. Tapi keluarga pemilik lalu pindah ke Belanda. Hingga akhirnya bangunan tak terurus dan dijual oleh ahli waris ke pengusaha asal Surabaya, Ong Kie Tjai. Ia lalu membuka Hotel Niagara, dan kini properti tersebut masuk dalam jaringan hotel murah RedDoorz dengan nama RedDoorz @ Lawang.

Karena kuno dan sepi, kisah horor pun lebih populer dari kisah sejarahnya. Bahkan tak sedikit media yang memberitakan soal hantu-hantu di Hotel Niagara, mulai dari ketukan di tengah malam, arwah gadis yang gantung diri, penunggu lantai empat, hantu tiga noni Belanda, tangisan bayi, sampai keberadaan kamar khusus penunggu dan makam bawah tanah.

Aplikasi pemesanan masih banyak yang memajang hotel ini. Tarifnya juga murah meriah. Ketika membaca kolom ulasan, salah satu tamunya ada yang menulis: "kamar bagus, bangunan antik, tapi jangan tidur sendirian ya..."