Update Banjir Bandang NTT : Korban Terus Bertambah

Update Banjir Bandang NTT : Korban Terus Bertambah
Bencana Banjir Kupang, NTT

Heboh.com, Jakarta - Terjadinya bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Pada Minggu (4/4/2021) lalu terjadi peristiwa banjir bandang, tanah longsor, hingga pohon tumbang di beberapa wilayah. Hingga motor dengan ukuran yang cukup besar tenggelam akibat kencangnya ombak pada saat cuaca ekstrem terjadi.

Sebelum terjadinya bencana hidrometeorologi, BMKG sudah meminta kepada masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem, berdasarkan keberadaan bibit siklon dan beberapa fenomena cuaca lainnya.

"BMKG sebagai Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta mendeteksi adanya dua bibit siklon tropis, yaitu bibit siklon tropis 90S di Samudra Hindia Barat Daya Sumatera dan bibit siklon tropis 99S di laut Sawu, Nusa Tenggara Timur (NTT)," ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/4/2021).

Keberadaan bibit siklon tersebut, memicu adanya peningkatan labilitas atmosfer dan bertumbuhnya awan hujan di beberapa wilayah yang ada di Indonesia. Sehingga keberadaan bibit siklon ini mendorong terjadinya peningkatan kecepatan angin yang berdampak peningkatan tingginya gelombang beberapa wilayah perairan Indonesia.

Source Instagram/sinergibaik

Senin (5/03/2021) lalu dilaporkan bencana banjir, tanah longsor hingga tingginya gelombang di NTT menyebabkan 68 orang tewas yang berasal dari empat Kabupaten. 68 orang yang meninggal tersebut terdiri dari 44 orang di Kabupaten Flores Timur, 11 orang di Kabupaten Lembata, 2 orang di Kabupaten Ende, dan 11 orang di Kabupaten Alor. Sementara itu ada 15 orang yang mengalami luka-luka di beberapa kabupaten, yaitu 9 orang di Flores Timur, 1 di Kabupaten Ngada, dan 5 di Kabupaten Alor.

Baca juga!
Banjir dan Longsor di Nganjuk, Puluhan Warga Dikabarkan Hilang
Strategi Wakil Gubernur DKI Atasi Banjir Jakarta yang Akan Datang

"Korban jiwa masih dalam pendataan. Sebanyak 68 orang meninggal dunia," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin (5/2/2021) siang.

Selain itu dilaporkan juga ada 70 orang yang hilang akibat bencana alam tersebut. 70 orang tersebut terdiri dari 26 orang di Flores Timur, 16 orang di Kabupaten Lembata, dan 28 orang di Kabupaten Alor. BNPB tercatat ada 938 keluarga atau 2.655 jiwa yang terdampak akibat bencana alam hingga sekarang pendataan korban masih dilakukan.

Source instagram/sinergibaik

Korban terus bertambah karena bencana tersebut. Pada Selasa (6/04/2021) dilaporkan korban meninggal menjadi 128 orang, korban hilang 71 orang dan 8.424 orang mengungsi karena rumah mereka rusak parah. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah mendapat laporan yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Hingga Jokowi pun menyampaikan turut berdukacita kepada korban. Jokowi juga sudah memerintahkan kepada jajarannya untuk segera melakukan evakuasi dan penanganan terhadap korban. selain itu, segera melakukan penanganan yang diakibatkan bencana tersebut.

"Saya telah mendapatkan laporan dari kepala BNPB adanya bencana banjir bandang dan juga longsor yang terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pertama-tama, atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban meninggal dunia dalam musibah tersebut," kata Jokowi dalam keterangannya melalui kanal YouTube Setpres, Senin (5/4/2021).

Source instagram/kitabisacom