Time For Nature, Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Time For Nature, Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Heboh.com, Jakarta - Tepat pada 5 Juni menjadi hari dimana dicetuskannya Hari Lingkungan Hidup. Hari Lingkungan Hidup ini juga dikenal dengan World Environment Day. Pada tahun 2020 ini, berfokus pada sejarah penetapan dan partisipasi Indonesia.

Melansir India Today, Kamis (4/6/2020), peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia berawal dari konferensi besar pertama tentang isu-isu lingkungan yang diadakan pada 5-16 Juni 1972 di Stockholm, Swedia. Akhirnya, pada 15 Desember 1972, Majelis Umum PBB membuat resolusi yang menetapkan 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Sejak 1974, Hari Lingkungan Hidup Sedunia dirayakan setiap tahun dengan melibatkan pemerintah, pebisnis, selebriti, dan masyarakat. Mereka memfokuskan upaya pada masalah lingkungan yang mendesak.

Baca Juga Produser Susah Sinyal Geram karena Filmnya Diputar Tanpa Izin

Biasanya, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dilakukan dengan menanam bibit tumbuhan atau cara lain dengan pesan melestarikan lingkungan. Akan tetapi, karena pandemi virus corona, peringatan tahun ini dilakukan melalui kampanye online. Ini adalah kampanye online pertama.

Tema besar Hari Lingkungan Dunia 2020 yang dirayakan Jumat, (5/6/2020) ini adalah Time For Nature dengan fokus pada "Keanekaragaman Hayati" atau "Biodiversity". Keanekaragaman hayati menjadi bagian dari kehidupan manusia yang diwujudkan dari makanan sampai obat-obatan.

Menurut worldenvironmentday.com, 87 dari 115 tanaman pangan global bergantung pada penyerbukan serangga atau hewan. Keanekaragaman hayati juga membantu agar dampak perubahan iklim tidak terjadi saat hutan mengubah karbon dioksida menjadi oksigen ke udara yang kita hirup sambil terus menyejukkan bumi.

Namun kini dunia dilanda krisis kenanekaragaman hayati. Tahun lalu, Platform Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES) atau Kebijakan-Ilmu Pengetahuan Antarpemerintah tentang Layanan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem menemukan bahwa satu juta species terancam punah.

 Sebab itu, melindungi keanekaragaman hayati sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Terpilihnya Kolombia sebagai tuan rumah juga karena menjadi negara megadiverse dunia yang menampung hampir 10 persen keanekaragaman hayati di planet ini dalam kemitraannya dengan Jerman.

Baca Juga WNI Di Minta Tidak Ikut Demo Kematian George Floyd Oleh Pemerintah Indonesia