Tak Mau Nikahannya Disebut Penuh Duka, Pengantin di Semarang Buka Suara

Tak Mau Nikahannya Disebut Penuh Duka, Pengantin di Semarang Buka Suara
Pernikahan berujung duka

Heboh.com, Jakarta - Kabar mengenai acara pernikahan di Semarang viral lantaran satu per satu tamu undangan di acara tersebut tertular virus corona. Kini keluarga pengantin mulai angkat bicara karena tak mau disalahkan.

Acara pernikahan di Kota Semarang menjadi klaster baru penularan COVID-19 lantaran diduga melanggar ketentuan protokol kesehatan dalam pembatasan kegiatan masyarakat (PKM). Klaster pernikahan berawal dari temuan satu keluarga mempelai yang terdiri dari ayah, ibu dan anak dinyatakan positif corona.

Baca Yuk!
Beberapa Provinsi dengan Angka Kesembuhan Pasien Corona Tertinggi
Pria Ini Viral Lantaran Nikahi Dua Gadis Sekaligus

Acara yang berujung duka itu dilakukan di rumah pengantin wanita di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Semarang Timur, pada Kamis (11/6). Namun, pihak keluarga menampik adanya informasi bahwa acara pernikahan itu telah melanggar ketentuan pembatasan acara pernikahan yang melebihi 30 orang.

Saudara pengantin Muhammad Syaqrun membeberkan pada prosesi akad nikah itu hanya dihadiri pihak keluarga sekitar 20 orang. Pihak keluarga mengatakan telah melakukan antisipasi pencegahan dengan melakukan swab test mandiri di RS Telogorejo, Semarang sebanyak delapan anggota keluarga. Selang beberapa hari kemudian, Dinkes Kota Semarang melakukan swab test kepada puluhan tamu undangan yang hadir dalam acara tersebut.