Status Gunung Anak Krakatau Naik Jadi Level 3 Siaga, Begini Potensi Bahayanya

Status Gunung Anak Krakatau Naik Jadi  Level 3 Siaga, Begini Potensi Bahayanya

Heboh.com Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan status aktivitas Gunung Anak Krakatau naik ke tingkat Level 3 Siaga, potensi bahaya dan rekomendasi yang harus diwaspadai.

“Hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan adanya kenaikan aktivitas yang semakin signifikan di Gunung Anak Krakatau dinaikkan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) terhitung sejak tanggal 24 April 2022, pukul 18.00 WIB,” dikutip dalam laman resmi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (25/4).

Baca Juga!

Kronologi Kebakaran Pasar Gembrong, 400 Toko dan Rumah Hangus Rugi Rp1,5 Miliar
Kini, Warga Jakarta Bisa Urus KTP hingga KK Hanya 15 Menit

Kenaikan status level Gunung Anak Krakatau naik jadi siaga diambil karena aktivitas vulkanik gunung tersebut. Saat ini masih dalam periode erupsi menerus dengan perubahan erupsi yang semula dominan abu menerus, menjadi tipe strombolian.

Pada erupsi tipe strombolian yang sudah terjadi sejak 17 April 2022 ini menghasilkan lontaran-lontaran lava pijar. Sebelum status Gunung Anak Krakatau naik jadi siaga, pada 23 April 2022 sekitar pukul 12.19 WIB teramati lava mengalir masuk ke laut.

Hasil estimasi energi seismik saat ini teramati meningkat tajam bersamaan dengan membesarnya amplitudo tremor menerus dan semakin intensnya kejadian erupsi yang menerus.

Peningkatan ini diikuti pula dengan hasil pengukuran deformasi yang menunjukkan fluktuasi pola inflasi dan deflasi. Dalam beberapa hari terakhir aktivitas Gunung Anak Krakatau terus meningkat.

PVMBG pun kemudian mengumumkan status Gunung Anak Krakatau siaga, dan menyampaikan potensi bahaya dari aktivitas gunung api di Selat Sunda tersebut.

Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) menunjukkan hampir seluruh tubuh Gunung Krakatau yang berdiameter lebih kurang 2 kilometer adalah kawasan rawan bencana.

Berdasarkan data-data visual dan instrumental potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini adalah lontaran material pijar dalam radius 2 kilometer dari pusat erupsi.

Namun, kemungkinan lontaran akan menjangkau jarak yang lebih jauh. Sebaran abu vulkanik tergantung dari arah dan kecepatan angin dapat menjangkau kawasan yang lebih jauh.

Karena tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau berstatus level 3 Siaga, masyarakat, pengunjung, wisatawan, dan pendaki tidak diizinkan untuk mendekati Gunung Krakatau dalam radius 5 kilometer dari Kawah Aktif.

“Masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung harap tenang dan jangan mempercayai isu-isu tentang erupsi Gunung Krakatau yang akan menyebabkan tsunami, serta dapat melakukan kegiatan seperti biasa dengan senantiasa mengikuti arahan BPBD setempat,” ungkap PVMBG.