Penelitian: Orang yang Sering Mengalami Kemacetan Berpotensi Kena Serangan Jantung

Penelitian: Orang yang Sering Mengalami Kemacetan Berpotensi Kena Serangan Jantung

Heboh.com Jakarta - Kemacetan adalah salah satu masalah utama yang dihadapi oleh kota-kota besar di seluruh dunia. Hal ini memengaruhi kehidupan sehari-hari warga kota dan juga berdampak pada ekonomi, lingkungan, dan kesehatan.

Dalam ranah kesehatan, kemacetan bisa menyebabkan tingginya tingkat stres, hingga emosi. Selain itu, ternyata kemacetan bisa meningkatkan risiko serangan jantung.

Baca juga!
Studi: Orang Dewasa Akan Lebih Stress di Tahun 2023
Menkes Budi: Warga yang Sehat Tidak Perlu Pakai Masker di Ruang Terbuka

Hal ini diteliti dalam sebuah studi yang dipresentasikan di Sesi Ilmiah Tahunan ke-71 College of Cardiology. Studi tersebut menganalisis tingkat serangan jantung di antara hampir 16.000 pasien di New Jersey yang dirawat di rumah sakit karena serangan jantung pada tahun 2018.

Melihat ini, profesor kedokteran di Divisi Kardiologi di Sekolah Kedokteran Rutgers Robert Wood Johnson, Abel E Moreyra, MD, mengatakan bahwa banyak orang yang mungkin beraktivitas di lingkungan dengan suara keras seperti truk, kereta api, atau pesawat yang lewat.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun mengatakan terlalu banyak duduk menyebabkan meningkatnya resiko serangan jantung dan kematian dini. Hal tersebut berdasarkan penelitian yang melibatkan 100 ribu partisipan dari 21 negara, selama 10 tahun.

Pengendara yang duduk di atas kendaraannya selama berjam-jam karena terjebak macet di Jakarta saat jam sibuk, dapat menyebabkan resiko tinggi serangan jantung. Sementara bagi pengendara motor, keseringan menghirup asap kendaraan yang mengandung zat kimia berbahaya, dapat menyebabkan kematian dini.