Modus Ancam Korban Tak Akan Lulus, Dosen Universitas Andalas Diduga Lecehkan Delapan Mahasiswi

Modus Ancam Korban Tak Akan Lulus, Dosen Universitas Andalas Diduga Lecehkan Delapan Mahasiswi

Heboh.com Jakarta - Terbongkar aksi dosen di Padang yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswinya.

Dugaan pelecehan itu pertama kali terungkap melalui unggahan akun Instagram @/infounand dengan judul Ancam Tidak Luluskan Mata Kuliah, Oknum Dosen Lecehkan Mahasiswa pada 21 Desember 2022 lalu.

Baca Juga!
EctoLife: Konsep Fasilitas Rahim Buatan Pertama di Dunia Untuk Masa Depan
BRIN Prediksi Potensi Badai Dahsyat di Jabodetabek, Pj Gubernur DKI Imbau Perkantoran untuk WFH

"Sungguh sangat sangat bejat dan tak layak menjadi pengajar. Dengar semua isi rekaman barang bukti secara full bener-bener bikin nyesek, ga nyangka dan bikin geram, marah, emosi campur aduk," tulis akun tersebut.

Ketua Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Andalas (UNAND) Dr. dr. Rika Susanti juga mengatakan ada delapan orang korban pelecehan seksual yang dilakukan oknum dosen Fakultas Ilmu Budaya, Unand.

Satu dari korban tersebut menurut Rika bahkan mengalami trauma. Karena pelecehan yang ia terima cukup berat yakni pemerkosaan.

“Korban ini tidak sampai hamil namun mengalami trauma dan tidak berani kuliah lagi. Korban sudah dua semester tidak kuliah,” kata Rika, Jumat (23/12).

Rika menjelaskan, modus oknum dosen yang mengajar di jurusan Sastra Daerah itu adalah karena adanya relasi kuasa antara dosen dengan mahasiswa.

Rika menyebut oknum dosen pelaku tersebut tidak pernah mengancam akan menjelekkan nilai mata kuliah mahasiswa untuk mendapatkan kemauannya. Tapi oknum dosen tersebut menjanjikan perbaikan nilai untuk jadi lebih bagus kepada mahasiswi incarannya.

Sekretaris Unand Henmaidi mengakui memang ada kasus dugaan pelecehan seksual itu. Kasus ini menurut Henmaidi sudah ditangani tim Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unand.

"Sedang ditangani Satgas PPKS. Untuk dosen yang bersangkutan juga sudah dinonaktifkan dari mengajar," ujar Henmaidi.