Mengenal Rumah Adat Dari Provinsi Maluku

Heboh.com, Jakarta - Mengutip dari laman resmi Provinsi Maluku, sebagai daerah kepulauan, Maluku memiliki luas wilayah 712.480 km2, terdiri dari sekitar 92,4% lautan dan 7,6% daratan dengan jumlah pulau mencapai 1.412 buah pulau dan panjang garis pantai 10.662 Km. Sejak tahun 2008, Provinsi Maluku terdiri atas sembilan kabupaten dan dua kota.
Warisan budaya Indonesia di Provinsi Maluku juga menakjubkan. Salah satunya adalah rumah adat. Maluku memiliki beberapa rumah adat dengan nama yang berbeda-beda. Ayo kita mengenal rumah adat dari Maluku, dimana ada tiga model yang patut diketahui, yaitu Baileo, Sasadu dan Hibualamo. Ketiganya punya ciri khas masing-masing yang membuatnya unik.
Baca Yuk!
Mengenal Keunikan Rumah Adat Batak Toba
Mengenal Tanaman Janda Bolong, Harganya Bisa Sampai Ratusan Juta!
1. Rumah Adat Baileo
Source: rumah.com
Dilansir dari kemdikbud.go.id, rumah Baileo masih bisa dijumpai di Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah karena dijadikan sebagai warisan budaya sekaligus menjadi identitas masyarakat Maluku. Bangunan rumah ini berbentuk rumah panggung dan memiliki kolong. Bentuknya persegi dengan pondasi bangunan yang terbuat dari kayu, papan, dan daun sagu atau daun rumbia sebagai atapnya.
2. Rumah Adat Sasadu
Source: rumah.com
Rumah sasadu merupakan rumah dari masyarakat Suku Sahu yang sudah lama tinggal di Halmahera. Mengutip dari orami.co.id, Rumah Sasadu memiliki bentuk ciri khas atap yang lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan bagian bawahnya. Rumah sasadu berbentuk mirip limas persegi dengan bentuk bawah yang melingkar dan ada tempat duduk kayu yang melingkar di sekeliling dalam rumah tersebut.
Bahan dasar pembuatan rumah sasadu adalah batang pohon sagu yang dijadikan sebagai pilar dan tiang-tiang bangunan. Sementara untuk bagian atap rumah adat Maluku ini menggunakan daun sagu yang dikeringkan dan dianyam. Keunikan rumah sasadu terletak dari bangunannya yang tidak menggunakan paku sama sekali, tapi sebagai gantinya digunakan pasak kayu. Pasak kayu digunakan untuk memperkuat sambungan dan tali ijuk dari pengikat rangka atap.
3. Rumah Adat Hibualamo
Source: rumah.com
Walaupun terlihat lebih modern, ternyata rumah Hibualamo adalah yang tertua dibandingkan rumah adat lainnya. Hibualamo diambil dari kata ‘hibua’ yang artinya rumah dan ‘lamo’ yang artinya besar. Jadi artinya rumah yang besar. Rumah Hibualamo berbentuk delapan sudut (octagon) dengan ornamen ukiran binatang pada bumbungan rumah dan tiang-tiangnya.