Gunung Merapi Meletus, Warga Diminta Waspada

Gunung Merapi Meletus, Warga Diminta Waspada
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas (foto:Tribunnews.com)

Heboh.com, Jakarta - Gunung Merapi kembali meletus pada Rabu (27/01/2021) sekitar pukul 13.30 WIB. Warga yang tinggal di dekat daerah lereng gunung segera melakukan evakuasi. Sirine pertanda Gunung Merapi meletus juga segera dibunyikan agar tidak ada warga yang tertinggal saat dilakukannya evakuasi.

Dilansir dari kompas.com, bahwa sebelumnya Merapi telah menunjukan tanda-tanda bahwa ia akan meletus dengan mengeluarkan awan panas pada pukul 06.00 tadi pagi hingga pukul 12.00 WIB. BPPTKG Yogyakarta mencatat bahwa gunung merapi sudah mengeluarkan 22 kali awan panas. Pemerintah Kabupaten Sleman juga telah menutup akses jalan menuju Turgo Purwobinangun Pakem dan menuju Ngrangkah Umbulharjo, Cangkringan akibat dari erupsi Gunung Merapi yang sudah mengeluarkan awan panas. 

Dalam informasi terbaru yang disampaikan oleh Posko Tanggap Darurat Bencana Gunung Merapi bahwa warga Turgo Purwobinangun Pakem, Sleman sudah berhasil dievakuasi menuju titik kumpul di Gedung Sekolah Dasar Sanjaya Tritis serta Lapangan Tritis. Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan juga instansi terkait serta relawan telah juga dikerahkan untuk membantu proses evakuasi terhadap para warga.

"Sudah selesai menyiapkan barak pengungsian Purwobinangun di Watuadeg Purwobinangun Pakem serta dapur umum guna memenuhi kebutuhan para pengungsi," pernyataan laporan ini dikutip dari Tempo pada Rabu (27/01/2021).

Baca Juga!
Waspada Virus Nipah Dikhawatirkan Menjadi Pandemi Baru Di Asia
Fenomena Waterspout di Wonogiri. Begini Penjelasannya!

Arah erupsi yang terjadi siang ini diperkirakan menuju sektor selatan barat daya. Jarak luncur awan panas ini juga sudah mencapai sekitar 3 kilometer. Karenanya saat ini Merapi tercatat dalam status Siaga atau Level III, sejak tanggal 5 November 2020. Potensi bahaya yang terjadi saat ini berupa guguran lava serta awan panas pada sektor selatan-barat daya yang meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih yang berjarak maksimal lima kilometer.

Sedangkan bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau sekitar radius tiga kilometer dari puncak Gunung. sehingga masyarakat tidak diminta untuk melakukan kegiatan di sekitar daerah potensi bahaya. Selain itu juga masyarakat diminta mewaspadai bahaya dari lahar terutama jika terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi.

Aktivitas di alur sungai yang berhulu di seputar Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk segera dihentikan. pelaku wisata juga direkomendasikan untuk tida melakukan aktivitas pada daerah potensi bahaya serta bukaan kawah sejauh lima kilometer dari atas puncak Gunung Merapi.