Dokter Paru Sarankan Tidak Cium Tangan saat Pulang Kampung, Ini Risikonya

Dokter Paru Sarankan Tidak Cium Tangan saat Pulang Kampung, Ini Risikonya

Heboh.com Jakarta - Budaya cium tangan kepada yang lebih tua memang sudah ada sejak dulu dan hal itu selalu diterapkan di Indonesia apalagi saat momen Idul Fitri. Banyak para masyarakat yang melakukan pulang kampung untuk bertemu dengan keluarga dan wajib cium tangan ke orang tua.

Namun, lantaran Indonesia masih mencatat penambahan kasus baru COVID-19 setiap harinya, beberapa pakar menyarankan agar momen pulang kampung kali ini tak dibarengi aktivitas kontak fisik, termasuk cium tangan dan sungkeman.

Baca Juga!
Polda Metro Jaya Larang Takbiran Keliling di Wilayah Jakarta dan Sekitarnya
Kini, Warga Jakarta Bisa Urus KTP hingga KK Hanya 15 Menit

Salah satunya spesialis paru-paru Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Ketua PDPI, Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) yang mengingatkan, gejala varian Omicron yang menyebar kini relatif ringan, bahkan menyerupai flu biasa dan bisa tak terdeteksi sebagai COVID-19.

"Dalam situasi kita belum endemi, kita juga belum tahu apakah seseorang itu sakit atau tidak. Apa lagi kan sekarang Omicron nggak ada gejala juga ya. Atau gejala ringan, bahkan orang-orang menganggap ini flu biasa," ujar dr Erlina, Rabu (27/4).

Mengingat bahwa saat ini pemerintah tidak mewajibkan tes antigen atau PCR sebagai syarat perjalanan mudik, tak menutup kemungkinan keluarga tak saling mengetahui jika ada anggota keluarga lainnya yang sedang terkena virus Covid-19.

"Jadi kalau dari saya sih menyarankan bersalaman seperti orang Sunda. Orang Sunda kan (salamnya) nggak bersentuhan," sambung dr Erlina.

"Jadi entar dulu deh sungkem, cium tangan, pelukan, walaupun kita senang banget hugging and kissing ya. Tapi dalam situasi sekarang sekali lagi ini mengajak kita untuk sabar. Sabar sedikit, entar baru kita kembali seperti semula cium tangan, sungkem," pungkasnya.