Atlet Korea Selatan Jin Jong Oh Minta Maaf Usai Sebut Atlet Iran Teroris

Atlet Korea Selatan Jin Jong Oh Minta Maaf Usai Sebut Atlet Iran Teroris

Heboh.com, Jakarta - Baru-baru ini isu rasisme kembali ramai diperbincangkan. Jin Jong Oh, atlet tembak Korea Selatan menyebut peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 asal Iran, Javad Foroughi sebagai teroris. Javad Foroughi meraih emas di nomor 10 meter dalam cabang olahraga menembak pada Sabtu, 24 Juli 2021. Pernyataan itu disampaikan oleh Jin Jong Oh dengan mengkritik keras Komite Olimpiade International (IOC) usai gagal meraih medali.

Foto: Atlet Tembak Iran, Javad Foroughi

"Bagaimana bisa seorang teroris memenangkan posisi pertama? Itu hal paling tidak masuk akal dan konyol, omong kosong belaka" ucap Jin Jong Oh dikutip Korean Times.

Jin Jong-Oh sendiri adalah satu atlet menembak berprestasi bagi Korea Selatan. Sejumlah ajang bergengsi telah diikuti pria kelahiran Chuncheon, Gangwon 24 September 1979 itu. Di Olimpiade Tokyo 2020, Jin Jong-Oh mewakili Korea pada cabor menembak nomor pistol 50 meter (m) putra. Namun pernyataannya mengenai atlet menembak asal Iran tersebut menuai kritik dari publik, karena komentar tersebut tidak menunjukkan rasa hormat kepada pesaingnya tersebut.

Baca Yuk!
Produk Lokal Mendunia! Sepeda Buatan Gresik Dipakai Dua Atlet Eropa di Olimpiade Tokyo 2020
Raih Medali Emas, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Catat Sejarah di Olimpiade Tokyo 2020

Menurut laporan SBS News, Jin Jong-oh akhirnya meminta maaf atas pernyataannya tersebut. Penembak Jin Jong-oh telah meminta maaf atas "komentarnya yang tidak pantas" terhadap peraih medali emas pistol udara 10 meter Iran, Javad Foroughi, yang telah dituduh sebagai anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), yang oleh Amerika Serikat disebut sebagai organisasi teroris tahun 2019.

"Saya menyampaikan permintaan maaf saya kepada Foroughi," kata Jin di platform media sosialnya, Sabtu, 31 Juli 2021. "Saya menghormati juara Olimpiade" sambung Jong-oh. Pesan itu datang sehari setelah Kedutaan Besar Iran di Korea mendesak orang-orang di sana untuk berhenti mengkritik Foroughi. Dikatakan bahwa IRGC telah memainkan peran penting dalam melindungi wilayah dan rakyat Iran sebagai kekuatan militer resmi di negara itu. "Saya tidak cukup berhati-hati untuk memeriksa fakta atas beberapa laporan (di Foroughi), dan saya juga seharusnya lebih perhatian," kata Jin Jong-oh.

Jin Jong-oh, yang berusia 42 tahun, sejauh ini telah meraih total empat medali emas dan dua perak di Olimpiade. Medali pertamanya diraih pada Olimpiade 2004 dengan meraih perak. Jin menyabet dua keping medali perak Olimpiade Athena 2004 pada nomor pistol 10 m dan pistol bebas 50 m putra. Hebatnya, Jin merebut medali emas Olimpiade Beijing 2008 pada nomor pistol 50 m putra dan hanya mampu merebut medali perak pada nomor pistol 10 m putra.  Tren positif Jong-oh berlanjut ke Olimpiade London 2012 dan Rio de Janeiro 2016. Dua medali emas diraih di London. Sementara pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, dia hanya sanggup membawa pulang satu keping medali emas. Sayangnya, Jin Jong-oh gagal melanjutkan kemenangan beruntunnya di Tokyo.

dengan mengkritik keras Javad Foroughi. Atlet asal Iran itu meraih medali emas di nomor 10 meter pada Sabtu

Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Atlet Tembak Korsel Sebut Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo asal Iran Teroris ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/sport/all-sport/atlet-tembak-korsel-sebut-peraih-medali-emas-olimpiade-tokyo-asal-iran-teroris.


Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps
Javad Foroughi. Atlet asal Iran itu meraih medali emas di nomor 10 meter pada Sabtu

Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Atlet Tembak Korsel Sebut Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo asal Iran Teroris ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/sport/all-sport/atlet-tembak-korsel-sebut-peraih-medali-emas-olimpiade-tokyo-asal-iran-teroris.


Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps