Ada Luka Tembak Fatal di Kepala dan Dada dari Hasil Autopsi Ulang Brigadir J
Heboh.com Jakarta - Hasil autopsi ulang terhadap jasad Brigadir J menyimpulkan kematiannya disebabkan kekerasan senjata api, termasuk tembakan yang berakibat fatal di bagian kepala dan dada. Hal tersebut disampaikan Ketua tim dokter forensik gabungan Ade Firmansyah Sugiharto di Gedung Bareskrim Polri, Senin (22/8) petang.
"Ada dua luka fatal di daerah dada dan kepala," ucap Ade.
Melansir CNN Indonesia, hasil autopsi ulang juga menemukan total lima luka tembakan dengan rincian empat luka tembak keluar di tubuh Brigadir J. Adapun hasil autopsi memastikan tidak ada luka akibat penganiayaan di tubuh Brigadir J. Luka-luka yang ada murni karena luka akibat tembakan.
Baca Juga!
News Pasien Pertama Cacar Monyet Resmi Terkonfirmasi di DKI Jakarta, Pria 27 Tahun
Keren! Kakek Penjual Cincau Ngobrol Bareng Siswa SMA di Bogor Pakai Bahasa Inggris dengan Fasih
"Jadi saya bisa yakinkan sesuai hasil pemeriksaan pada saat autopsi termasuk penunjang dan mikroskopik tidak ada luka-luka selain kekerasan senjata api," ujarnya.
Ade mengungkapkan pihaknya juga sempat memeriksa kemungkinan jarak tembak dalam pembunuhan Brigadir J. Meski begitu, PDFI tidak bisa mengidentifikasi hal tersebut. PDFI juga tidak bisa mengungkap peluru yang digunakan. Ade mengatakan hal-hal itu terjadi karena kondisi jasad yang telah diautopsi sebelumnya.
"Bentuk lukanya tidak asli lagi karena ada pembusukan dan formalin membuat bentuk luka berubah," katanya.
Brigadir J tewas setelah ditembak Bharada Eliezer di rumah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Kepolisian menyatakan Sambo sebagai pihak yang menyuruh Eliezer melakukan penembakan itu. Sambo juga ikut menembak Brigadir J.
Polri pun menetapkan Eliezer dan Sambo sebagai tersangka. Keduanya dijerat pasa-pasal pembunuhan berencana. Total ada lima tersangka di kasus ini.
#Hebohdotcom #BrigadirJ #FerdySambo #BreakingNews #News #Viral #ViralIndonesia